DJ Full Bass Pemula 2023: Tutorial Volume 04
Hey guys! Selamat datang kembali di seri tutorial DJ full bass khusus buat kalian para pemula yang lagi semangat-semangatnya belajar. Di volume 04 ini, kita bakal ngebahas lebih dalam lagi tentang gimana caranya bikin beat yang nendang dan bassline yang bikin goyang. Buat kalian yang baru mulai ngulik, jangan khawatir, ini bakal tetep easy to follow dan pastinya fun!
Memahami Dasar-Dasar Beat Full Bass
Oke, sobat DJ! Pernah nggak sih kalian dengerin lagu yang bass-nya itu kerasa banget sampe ke dada? Nah, itu dia yang kita sebut full bass. Di dunia DJing, beat full bass itu kunci banget buat bikin crowd lo pada teriak histeris. Tapi, buat pemula, bikin beat kayak gitu emang bisa jadi tantangan. Tenang aja, di tutorial kali ini, kita bakal bedah tuntas gimana sih rahasia di balik beat full bass yang mantap. Pertama-tama, kita harus paham dulu pondasinya. Apa itu kick drum? Kenapa kick drum itu penting banget di musik EDM atau dance music? Kick drum itu ibarat jantungnya lagu, guys. Dialah yang ngasih ritme utama, yang bikin kita pengen ngangguk-ngangguk kepala terus kaki mulai ngikutin. Untuk dapetin sound full bass yang oke, kick drum yang kita pilih harus punya karakter yang punchy dan deep. Jangan cuma asal pilih sound kick, tapi perhatiin juga transient-nya, yaitu bagian awal dari sound kick yang nentuin seberapa 'keras' atau 'tajam' bunyinya. Kalo transient-nya bagus, kick drum kita bakal kedengeran jelas meskipun di-layer sama bassline yang tebel. Selanjutnya, kita ngomongin soal bassline. Bassline ini yang ngasih 'warna' dan 'rasa' di lagu. Mau dia smooth, mau dia aggressive, semua tergantung sama bassline. Nah, buat pemula, seringkali bingung gimana cara bikin bassline yang nggak 'nabrak' sama kick drum. Kuncinya ada di EQing dan sidechain compression. EQing itu kayak ngatur frekuensi. Kita harus ngasih 'ruang' buat si kick drum di frekuensi tertentu, dan juga buat si bassline. Misalnya, kick drum seringkali butuh boost di frekuensi low-mid biar kedengeran 'badan'-nya, sementara bassline bisa kita atur biar nggak numpuk di frekuensi yang sama. Terus, sidechain compression ini trik jitu banget. Bayangin aja, setiap kali kick drum 'bunyi', volume si bassline itu sedikit 'direm' atau diturunin sebentar. Jadi, pas kick drum nongol, dia kedengeran jelas tanpa kegerus sama bassline. Ini yang bikin beat lo jadi punya groove dan pumping effect yang khas banget di musik dance. Latihan terus ya, guys, sambil dengerin lagu-lagu favorit lo dan coba analisis beat sama bassline-nya. Makin sering lo denger, makin peka telinga lo buat ngulik sendiri. Ingat, practice makes perfect!
Mengenal Frekuensi Bass dan Cara Mengontrolnya
Lanjut lagi nih, guys, buat sesi DJ full bass kita. Setelah kita paham soal beat dan bassline, sekarang saatnya kita nyelam ke dunia frekuensi. Jangan kaget ya, dunia frekuensi itu luas banget, tapi yang paling penting buat kita pelajarin sekarang adalah frekuensi bass. Frekuensi bass itu sendiri terbagi lagi jadi beberapa bagian. Ada yang namanya sub-bass, yang biasanya ada di rentang 20-60 Hz. Ini nih yang bikin lo ngerasa getaran di perut, yang bikin sistem sound lo berasa berat. Kalo sub-bass ini kurang, lagu bisa berasa 'kosong'. Tapi kalo kebanyakan, bisa bikin sound jadi 'boomy' dan nggak jelas. Makanya, ngontrolnya itu penting banget. Frekuensi selanjutnya adalah low-bass atau bass body, yang ada di sekitar 60-200 Hz. Ini yang ngasih 'badan' atau 'kekuatan' utama ke bassline kita. Di sinilah kick drum kita juga sering dapet 'bobot'-nya. Penting banget buat ngatur frekuensi ini biar bassline lo nggak kedengeran 'kerdil' atau malah 'kebesaran' sampe nutupin instrumen lain. Terus ada lagi yang namanya low-mid, sekitar 200-500 Hz. Frekuensi ini seringkali jadi 'perebutan' antara bass, kick drum, dan juga vokal atau instrumen lain. Kalo di sini terlalu 'penuh', bisa bikin sound jadi 'muddy' atau keruh. Nah, gimana cara ngontrolnya? Pakai yang namanya Equalizer atau EQ. Di software DJ lo, pasti ada tuh tombol-tombol buat ngatur bass, mid, sama treble. Itu semua adalah EQ. Buat ngontrol frekuensi bass, lo fokus aja ke bagian bass atau low itu. Kalo lo mau bass yang lebih 'berat' dan 'dalam', lo bisa coba boost sedikit di frekuensi sub-bass dan low-bass. Tapi inget, jangan boost terlalu banyak, nanti malah sound-nya jadi nggak enak didenger. Kalo lo mau bass yang lebih 'jelas' dan 'punchy', lo bisa coba cut atau kurangin sedikit di frekuensi low-mid yang 'keruh'. Kuncinya adalah balance. Nggak ada yang namanya frekuensi 'bagus' atau 'jelek' mutlak, yang ada adalah balance yang pas buat lagu lo. Coba deh lo mainin knob EQ sambil dengerin perubahannya. Rasain gimana sound bass-nya berubah. Ini butuh latihan dan kebiasaan telinga. Jangan takut buat bereksperimen. Ingat, tujuan kita adalah bikin beat yang full bass tapi tetep clean dan enak didengerin, nggak bikin pusing. Coba dengerin lagu-lagu genre bass house atau trap, mereka jago banget ngatur frekuensi bass ini. Analisis gimana mereka bikin bass-nya kerasa, tapi nggak nutupin elemen lain. Keep practicing, guys, dan lo bakal nemuin 'titik manis' buat bassline lo!
Tips dan Trik Menciptakan Beat Full Bass yang Enerjik
Oke, guys, kita udah ngomongin soal pondasi beat full bass dan cara ngatur frekuensinya. Sekarang, saatnya kita masuk ke bagian yang paling seru: tips and tricks buat bikin beat yang makin enerjik dan bikin orang nggak bisa diem! Buat kalian yang ngerasa beat-nya masih kurang 'greget' atau terlalu monoton, ini dia beberapa jurus rahasia yang bisa kalian coba. Pertama, jangan takut buat mainin layering. Maksudnya, jangan cuma pakai satu sound kick dan satu bassline. Coba tambahin layer lain di atasnya. Misalnya, lo bisa tambahin snare yang agak 'tajam' di setiap ketukan kedua atau keempat buat ngasih aksen. Atau, lo bisa tambahin percussion loops yang punya groove asik biar beat-nya nggak terlalu 'kosong'. Terus, coba eksplorasi sound design. Di software DJ atau DAW (Digital Audio Workstation) yang kalian pake, biasanya ada banyak pilihan synthesizer atau sampler. Coba deh bikin sendiri sound kick atau bassline lo. Nggak perlu rumit kok, bisa dimulai dari ngubah-ngubah preset yang udah ada. Eksperimenin filter, envelope, sama LFO buat dapetin karakter sound yang unik. Ingat, sound yang unik itu yang bikin track lo beda dari yang lain. Tips selanjutnya, perhatiin soal rhythm variation. Jangan bikin semua ketukan itu sama rata. Coba tambahin syncopation, yaitu penempatan ketukan yang nggak biasa, biar beat-nya jadi lebih 'naik turun' dan menarik. Atau, bisa juga dengan variasi panjang pendeknya not bassline. Kadang dibikin pendek-pendek 'staccato', kadang dibikin panjang 'legato'. Ini bikin beat-nya nggak kerasa 'datar'. Jangan lupa juga soal automation. Automation itu kayak kita ngasih 'gerakan' ke parameter-parameter di track kita. Misalnya, lo bisa bikin volume bassline naik turun secara otomatis biar ada efek pumping yang lebih dinamis. Atau, lo bisa mainin filter cutoff di bassline biar dia kayak 'bangun' dan 'mati' seiring waktu. Ini bikin track lo jadi lebih 'hidup'. Terakhir tapi nggak kalah penting, adalah referensi. Dengerin lagu-lagu dari DJ atau produser favorit lo yang punya beat full bass keren. Coba analisis gimana mereka nyusun beat-nya, gimana mereka mainin bassline-nya, dan gimana mereka bikin track-nya jadi enerjik. Coba tiru teknik mereka, tapi jangan lupa kasih sentuhan personal lo sendiri. Ingat, DJing itu soal ekspresi diri. Makin lo banyak nyoba dan makin lo berani bereksperimen, makin bagus hasil karya lo. Jadi, jangan pernah berhenti belajar dan teruslah berkarya, guys! Semangat terus buat jadi DJ full bass handal!
Praktik Langsung: Membuat Beat Full Bass Sederhana
Oke, guys, setelah kita ngobrolin banyak teori dan tips, sekarang saatnya kita praktek langsung! Di sesi ini, kita bakal bikin satu beat full bass yang sederhana tapi tetap kerasa nendang. Ini cocok banget buat kalian yang masih bingung mulai dari mana. Siapin software DJ atau DAW kalian ya. Kita mulai dengan kick drum. Cari sound kick yang punya body dan punch. Kalo bisa yang agak deep. Letakkan kick drum ini di setiap ketukan pertama, ketiga, kelima, dan ketujuh dalam satu bar (atau pola 8 ketukan). Jadi, pola dasarnya adalah: boom - - - boom - - -. Ini adalah pondasi paling dasar. Pastiin volume kick-nya pas, jangan terlalu kenceng sampe bikin sakit telinga, tapi juga jangan terlalu pelan. Selanjutnya, kita tambahin snare. Snare ini biasanya kita letakkan di ketukan kedua dan keenam (atau keempat dan kedelapan dalam pola 8 ketukan). Pilihlah sound snare yang agak 'tajam' biar ada kontras sama kick drum. Pola kita sekarang jadi: boom - snare - - boom - snare - -. Rasain ritmenya? Udah mulai kedengeran kayak beat kan? Nah, sekarang bagian paling penting: bassline. Buat pemula, kita coba bikin bassline yang simpel tapi efektif. Misalnya, kita bisa pakai sound bass synth yang agak 'tebal'. Coba buat pola bassline yang mengikuti kick drum tapi dengan variasi. Misalnya, di ketukan pertama (bareng kick), kita bikin not bass yang panjang. Lalu di ketukan berikutnya, kita bisa bikin not yang lebih pendek atau jeda. Contoh polanya bisa seperti: bum-bum- - bum-bum- -. Kuncinya di sini adalah jangan sampai bassline dan kick drum 'bertabrakan' di frekuensi yang sama. Gunakan EQ untuk memberi 'ruang' buat keduanya. Mungkin kita bisa sedikit 'memotong' frekuensi low-mid dari bassline agar kick drum lebih 'keluar'. Atau, jika software kalian punya fitur sidechain compression, gunakan itu. Atur sidechain dari kick drum ke bassline dengan threshold yang nggak terlalu ekstrim, cukup untuk memberi efek 'memompa' ringan setiap kali kick berbunyi. Ini bakal bikin bassline lo nggak 'menutupi' kick. Coba tambahin juga elemen percussion ringan, misalnya hi-hat di setiap ketukan, atau open hi-hat di akhir bar biar ada 'napas' sebelum kembali ke awal. Dengarkan track kalian. Apakah udah kerasa groove-nya? Apakah bass-nya udah cukup 'penuh' tapi nggak 'muddy'? Kalo belum, jangan ragu buat balik lagi ke tahap EQing atau bahkan ganti sound kick atau bass-nya. Latihan membuat pola sederhana ini berulang-ulang akan sangat membantu melatih 'rasa' dan pendengaran kalian. Cobalah variasi sederhana pada pola bassline atau penempatan snare. Misalnya, coba tambahkan ghost notes (ketukan yang sangat pelan) di antara kick dan snare untuk menambah kompleksitas ritme. Ingat, tujuan utama di tahap ini adalah membangun pondasi yang kuat dan groove yang enak, sebelum nanti kita bisa menambahkan elemen-elemen yang lebih kompleks. Terus bereksperimen ya, guys! Keep the beat going!
Terus semangat belajar ya, guys! Volume 04 ini semoga bisa jadi bekal awal buat kalian yang pengen bikin beat full bass yang keren. Jangan pernah takut buat mencoba hal baru dan nikmati setiap prosesnya. Sampai jumpa di volume berikutnya!