Houthi: Mengenal Lebih Dekat Aliran Dan Sejarahnya
Guys, pernah denger tentang Houthi? Mungkin sebagian dari kita masih agak asing ya. Nah, kali ini kita bakal bahas tuntas tentang Houthi, mulai dari aliran apa yang mereka anut, sejarahnya, sampai perkembangannya saat ini. Yuk, simak baik-baik!
Apa Itu Houthi?
Houthi, atau secara resmi dikenal sebagai Ansar Allah (Pendukung Tuhan), adalah gerakan politik dan militer yang berbasis di Yaman. Mereka menganut ajaran Zaidiyah, sebuah cabang dari Syiah Islam yang memiliki perbedaan signifikan dibandingkan dengan Syiah Imamiyah yang lebih dikenal. Kelompok ini muncul pada tahun 1990-an di Sa'dah, Yaman utara, dan didirikan oleh Hussein Badreddin al-Houthi. Tujuan awal mereka adalah untuk membela kepentingan kaum Zaidiyah dari diskriminasi dan marginalisasi oleh pemerintah Yaman yang didominasi Sunni. Namun, seiring berjalannya waktu, gerakan ini berkembang menjadi kekuatan politik dan militer yang signifikan, terlibat dalam berbagai konflik bersenjata, termasuk perang saudara yang sedang berlangsung di Yaman.
Gerakan Houthi mendapatkan namanya dari pendirinya, Hussein Badreddin al-Houthi, seorang ulama Zaidiyah yang karismatik. Mereka berakar kuat di antara populasi Zaidiyah di Yaman utara, yang merasa terpinggirkan oleh pemerintah pusat. Ideologi Houthi mencakup elemen-elemen anti-imperialisme, anti-Zionisme, dan penolakan terhadap campur tangan asing dalam urusan Yaman. Mereka juga menekankan pentingnya keadilan sosial, pemerintahan yang baik, dan pelestarian warisan budaya Zaidiyah. Dalam perkembangannya, Houthi telah menjadi pemain kunci dalam politik Yaman, mengendalikan wilayah yang luas dan memiliki pengaruh besar terhadap dinamika regional.
Salah satu aspek penting dari gerakan Houthi adalah kemampuan mereka untuk memanfaatkan ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah dan kondisi sosial-ekonomi yang buruk. Mereka menawarkan alternatif bagi mereka yang merasa diabaikan atau dirugikan oleh sistem yang ada. Selain itu, Houthi juga terampil dalam menggunakan media dan propaganda untuk menyebarkan pesan mereka dan merekrut pengikut baru. Dengan memanfaatkan teknologi modern, mereka berhasil menjangkau audiens yang lebih luas dan membangun dukungan di berbagai lapisan masyarakat. Namun, tindakan dan ΠΈΠ΄Π΅ΠΎΠ»ΠΎΠ³ΠΈΡ mereka juga menuai kontroversi dan kritik dari berbagai pihak, termasuk pemerintah Yaman, negara-negara tetangga, dan organisasi internasional.
Aliran Zaidiyah yang Dianut Houthi
Aliran yang dianut oleh Houthi adalah Zaidiyah. Zaidiyah merupakan salah satu cabang dari Syiah Islam, yang memiliki perbedaan signifikan dengan Syiah Imamiyah (Itsna Asyariah) yang lebih umum dikenal. Perbedaan utama terletak pada pandangan tentang suksesi kepemimpinan setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Dalam Zaidiyah, kepemimpinan (Imam) tidak harus melalui garis keturunan langsung dari Ali bin Abi Thalib melalui jalur Hasan atau Hussein. Mereka meyakini bahwa siapa pun dari keturunan Ali yang memenuhi syarat (alim, zuhud, berani) dapat menjadi Imam, asalkan ia tampil secara terbuka dan diakui oleh mayoritas umat. Hal ini berbeda dengan Syiah Imamiyah yang meyakini bahwa Imam harus dari garis keturunan langsung dan ditunjuk secara ilahi.
Selain perbedaan dalam hal kepemimpinan, Zaidiyah juga memiliki perbedaan dalam beberapa aspek hukum dan teologi. Misalnya, dalam hal fikih (hukum Islam), Zaidiyah cenderung lebih dekat dengan mazhab Hanafi dari Sunni dibandingkan dengan mazhab Ja'fari yang dianut oleh Syiah Imamiyah. Dalam teologi, Zaidiyah menekankan pentingnya akal dan ijtihad (penafsiran independen) dalam memahami ajaran agama. Mereka juga memiliki pandangan yang lebih moderat tentang sahabat Nabi dibandingkan dengan beberapa kelompok Syiah lainnya. Meskipun memiliki perbedaan, Zaidiyah tetap merupakan bagian dari keluarga besar Syiah Islam, dan mereka menghormati Ali bin Abi Thalib sebagai Imam keempat dalam pandangan mereka.
Pengaruh Zaidiyah dalam gerakan Houthi sangatlah besar. Ajaran dan nilai-nilai Zaidiyah membentuk ΠΈΠ΄Π΅ΠΎΠ»ΠΎΠ³ΠΈΡ dan tujuan politik mereka. Houthi melihat diri mereka sebagai pembela tradisi Zaidiyah dan hak-hak kaum Zaidiyah di Yaman. Mereka juga menggunakan simbol-simbol dan narasi-narasi keagamaan Zaidiyah untuk memobilisasi dukungan dan memperkuat identitas mereka. Namun, penting untuk dicatat bahwa gerakan Houthi juga telah mengalami evolusi dan adaptasi dalam ΠΈΠ΄Π΅ΠΎΠ»ΠΎΠ³ΠΈΡ mereka seiring berjalannya waktu, dan mereka tidak sepenuhnya identik dengan Zaidiyah tradisional. Mereka telah mengadopsi elemen-elemen lain, seperti anti-imperialisme dan anti-Zionisme, yang tidak selalu menjadi bagian dari ajaran Zaidiyah klasik.
Sejarah Singkat Munculnya Houthi
Sejarah Houthi dimulai pada tahun 1990-an di Sa'dah, Yaman utara. Pendirinya adalah Hussein Badreddin al-Houthi, seorang ulama Zaidiyah yang karismatik. Pada awalnya, gerakan ini bernama "Forum Pemuda Beriman" dan fokus pada kegiatan pendidikan dan keagamaan. Tujuan utamanya adalah untuk menghidupkan kembali ajaran Zaidiyah dan membela kepentingan kaum Zaidiyah yang merasa terpinggirkan oleh pemerintah Yaman yang didominasi Sunni. Hussein al-Houthi mengkritik pemerintah karena korupsi, ketidakadilan, dan kegagalan dalam memenuhi kebutuhan dasar rakyat. Ia juga menentang campur tangan asing dalam urusan Yaman, khususnya pengaruh Amerika Serikat dan Israel.
Pada tahun 2004, ketegangan antara Houthi dan pemerintah Yaman meningkat. Pemerintah menuduh Houthi melakukan pemberontakan dan berusaha menggulingkan kekuasaan. Hussein al-Houthi dan para pengikutnya kemudian melancarkan pemberontakan bersenjata melawan pemerintah. Pemberontakan ini berlangsung selama beberapa bulan dan berakhir dengan kematian Hussein al-Houthi di tangan pasukan pemerintah. Namun, kematian Hussein al-Houthi tidak mengakhiri gerakan Houthi. Saudara-saudaranya, terutama Abdul-Malik al-Houthi, mengambil alih kepemimpinan dan melanjutkan perjuangan.
Setelah kematian Hussein al-Houthi, gerakan Houthi semakin menguat dan meluas. Mereka berhasil memperluas wilayah kekuasaan mereka di Yaman utara dan mendapatkan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat. Pada tahun 2014, Houthi melancarkan ofensif besar-besaran dan berhasil merebut ibu kota Sana'a. Mereka kemudian membentuk pemerintahan sendiri dan mengendalikan sebagian besar wilayah Yaman. Tindakan Houthi ini memicu intervensi militer dari koalisi pimpinan Arab Saudi, yang mendukung pemerintah Yaman yang diakui secara internasional. Konflik di Yaman pun berubah menjadi perang saudara yang berkepanjangan dengan dampak kemanusiaan yang sangat besar.
Perkembangan Houthi Saat Ini
Perkembangan Houthi saat ini masih sangat dinamis dan kompleks. Mereka terus mengendalikan sebagian besar wilayah Yaman utara, termasuk ibu kota Sana'a. Meskipun menghadapi gempuran dari koalisi pimpinan Arab Saudi, Houthi tetap mampu mempertahankan posisi mereka dan bahkan melancarkan serangan balasan ke wilayah Arab Saudi. Perang saudara di Yaman telah berlangsung selama bertahun-tahun dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang sangat parah. Jutaan orang Π½ΡΠΆΠ΄Π°ΡΡΡΡ bantuan kemanusiaan, dan infrastruktur negara hancur akibat pertempuran.
Houthi juga terlibat dalam berbagai upaya perdamaian dan negosiasi dengan pemerintah Yaman dan pihak-pihak terkait lainnya. Namun, hingga saat ini, belum ada solusi ΠΏΠΎΠ»ΠΈΡΠΈΡΠ΅ΡΠΊΠΈΠΉ yang komprehensif yang dapat mengakhiri konflik tersebut. Perbedaan kepentingan dan ΠΈΠ΄Π΅ΠΎΠ»ΠΎΠ³ΠΈΠΈ antara pihak-pihak yang bertikai menjadi hambatan utama dalam mencapai kesepakatan damai. Selain itu, campur tangan dari pihak asing juga memperumit situasi dan memperpanjang konflik.
Di tengah konflik yang berkepanjangan, Houthi terus berusaha untuk memperkuat posisi mereka di Yaman. Mereka membangun aliansi dengan berbagai kelompok dan memanfaatkan ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah dan kondisi sosial-ekonomi yang buruk. Mereka juga mengembangkan kemampuan militer mereka dan meningkatkan kemampuan untuk memproduksi senjata sendiri. Dengan demikian, Houthi tetap menjadi kekuatan yang signifikan dalam politik Yaman dan memiliki pengaruh besar terhadap masa depan negara tersebut. Situasi di Yaman masih sangat tidak stabil dan memerlukan perhatian serius dari komunitas internasional untuk mencapai solusi damai dan mengatasi krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung.
Semoga artikel ini bisa memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Houthi, ya! Jangan lupa untuk terus mencari informasi dari sumber-sumber terpercaya agar kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan akurat. Sampai jumpa di artikel berikutnya!